Rabu Pon, 27 November 2024
Yusuf Bingo Tanuwijaya atau yang akrab dipanggil Suhu Bingo lahir pada tanggal 9 Mei 1945. Beliau adalah sosok yang dikenal masyarakat, khususnya para keturunan Tionghoa, sebagai seorang pakar tata letak bangunan (Fengshu), peruntungan, peramal shio, angka-angka hoki dan lainnya. Tidak sedikit buku-buku karyanya tentang Feng Shui, Hongshui dan ramalan Shio diterbitkan. Setiap tahun hampir tidak pemah absen menerbitkan buku ramalan shio. Sebenarnya, ia tidak hanya menulis buku. Tetapi juga, menerima tamu-tamu yang membutuhkan jasanya. Sebab, lelaki kelahiran Gudo, Jombang, Jawa Timur ini juga berpraktik sebagai spiritualis.
Ada kata-kata emas mengatakan, "banyak orang pintar, tetapi sedikit orang yang terpilih". Biasanya, orang yang terpilih itu memiliki kelebihan sejak kecil. Bahkan sejak dalam kandungan. Seperti terlalu lama didalam rahim sang ibu, atau sang ibu mengalami hal-hal diluar nalar saat mengandungnya. Bingo masih ingat omongan ibunya, bahwa saat ibunya mengandung dia, tidak 9 bulan pada umum wanita hamil. Tetapi sampai 11 bulan. Saking lamanya dalam rahim, membuat sang ibu merasa kebingungan. Pertanyaan yang selalu menggangu pikiran dan hati sang ibu, mengapa tidak lahir-lahir juga. Baru setelah melewati bulan ke sebelas, tepatnya pada tanggal 9 Mei 1945, dirinya hadir ke dunia ini. "Ya jadi saya ini berada dalam kandungan selama sebelas bulan," kata Bingo.
Saking lamanya dalam perut ibunya, sedangkan dunia medis kala itu belum secanggih sekarang, ia sempat divonis sudah mati di dalam kandungan. Diagnoksis dokter itu bukan tanpa alasan. Sebab, setelah usia 9 bulan di dalam kandungan, tidak ada tanda-tanda melahirkan. Bahkan hampir tak ada gerakan-gerakan tanda hidup. Kondisi itulah membuat ibunya bukan main sedihnya. Ketika pulang dari rumah sakit untuk memeriksakan kandungannya, sang ibu dengan perut membucit bertemu dengan seorang sayyid (orang alim). Nama orang itu Zalim Dagar, berasal dari Pakistan. Pada saat itu, ibunya diberi pesan, jika kelak anaknya lahir supaya diserahkan ke kelenteng Kongchong, di Desa Guda, Jombang untuk disembayangi. Ternyata, selang sehari dari pertemuan itu, dirinya lahir.
Pesan lain dari orang pintar tersebut, ibunya disuruh membeli minyak dan bunga seharga Rp 1 sen. Minyak dan bunga tersebut, dibalurkan ke seluruh tubuh bayi yang tak lain adalah dirinya itu. "Mulai saat itulah, saya menjadi anak dan hidup di kelenteng. Dan pada umur 5 tahun, saya sudah ditanyai macam-macam. Dan nyatanya semua jawaban yang saya berikan itu, benar," ujarnya bangga. Kelebihannya membaca alam, karakter, peruntungan, dan lainnya itu, bukan bisa dengan sendirinya. Tetapi dilalui dengan ketekunan, kesungguhan, tirakat, meditasi olah batin yang cukup lama.
Pak Bingo sudah lupa sejak kapan mulai menekuni dunianya ini.Tapi yang dia ingat, sejak umur 15 tahun spiritualis yang akrab disapa "Suhu Bingo" ini, sudah melayani keluarga yang menderita sakit. Jadi, kala itu masih seputar penyembuhan. Sadar memiliki kemampuan olah batin, Bingo muda memperdalam ilmu kebatinannya pada pamannya. Guna menambah wawasannya seputar dunia ramal meramal, ia meneruskan ngangsu kaweruh pada seorang suhu wanita di Tulungagung. Yaitu Suhu Tantik Susan.
Waktu terus berlalu. Bingo muda semakin sadar akan kemampuan olah batin yang dimiliki. Ia pun semakin rajin melakukan ritual, dengan sembayang di ke1enteng. Waktunya, katanya tergantung kretekking ati (kehendak hati). Ia pun juga sekolah sebagaimana anak-anak pada umumnya, yakni di sekolah Khatolik. Saat melakukan sembayang,dia selalu memasang lilin,yang diyakini sebagai lambang penerangan. Untuk bermeditasi, dia tak sama dengan spiritualis umumnya, yang selalu mencari tempat-tempat keramat. Tapi dia malah memilih di hotel. Terkadang dia bisa sampai berhari-hari berada di kamar hotel seorang diri, untuk bermeditasi. Satelah dirasa sudah cukup, dia langsung pulang dan mencatat semua apa yang dilihat secara gaib dalam meditasi, untuk kemudian dibukukan.
Kalangan dari mana saja yang membutuhkan jasanya? Dikatakan, ada sejumlah artis papan atas ibu kota pernah datang ke rumahnya, demikian juga dengan para pejabat dan tokoh partai. Yang dibutuhkan pun bermacam-macam. Kalau artis, rata-rata yang diminta meramalkan karirnya di masa depan. Kalau tokoh politik, kaitannya dengan jabatan, demikian halnya dengan tokoh partai. Menurutnya, ilmu yang dimiliki, tidak bisa ditularkan. Dan ilmu yang selama ini dimiliki, juga bisa hilang jika salah menjaga dan merawatnya.
Suhu Bingo Tanuwijaya juga punya kegemaran seperti paranormal pada umumnya. Yaitu mengoleksi benda-benda pusaka warisan leluhur. Sejumlah pusaka bertuah, tertata rapi di ruang prakteknya. Ada keris, tombak, gada besi kuning, dan banyak lagi lainnya. Menurutnya, benda-benda pusaka itu diberi oleh orang-orang dan kenalannya. Sebenamya, tidak sedikit orang-orang yang ingin memberinya benda pusaka. Namun banyak yang ditolaknya. Ia tidak gegabah menerima benda-benda tersebut. Jika pusaka itu dianggap tidak cocok untuknya, maka dengan kata-kata deplomatis ditolaknya agar yang memberi tidak kecewa. Tapi kalau dirasa cocok, dengan senang hati diterimanya.
Dalam menyikapi sejumlah pusaka miliknya, dia punya penilaian tersendiri. Selain dilihat dari yoni dan sawab yang terkandung di dalamnya, ia melihat sebilah pusaka adalah suatu prodak kebudayaan leluhur yang adiluhung. Dimana saat pembuatannya, dibutuhkan keterampilan tinggi dan tidak semua orang bisa mengerjakannya. "Kita ini memang bangsa yang besar. Sebilah pusaka yang dibuat oleh seoarang empu, tidak saja indah dari segi bentuk. Akan tetapi juga memiliki kekuatan gaib," sebutnya.