Rabu Pon, 27 November 2024


Ilmuwan Ungkap Fenomena Mati Suri


mati suri

Seorang wanita bernama Charlotte Holmes dari Kansas, Amerika Serikat, membagikan kisahnya tentang pengalaman 'kematian singkat' yang dialaminya. Dalam kejadian tersebut, ia mengaku meninggal selama 11 menit sebelum akhirnya hidup kembali.

Charlotte, yang kala itu berusia 68 tahun, menceritakan bahwa perjalanannya ke "dunia lain" dimulai saat menjalani pemeriksaan jantung rutin pada September 2019. Saat itu, tekanan darahnya tiba-tiba melonjak menjadi 234/134, menempatkannya dalam bahaya serangan jantung atau stroke.

Charlotte segera dibawa ke rumah sakit. Tim medis berupaya menstabilkannya, sementara suaminya, Danny, hanya bisa menyaksikan dalam keputusasaan.

Menurut laporan Daily Mail, Charlotte mengungkapkan bahwa para dokter menyatakan ia mengalami kematian klinis karena jantungnya berhenti berdetak jauh lebih lama dari batas normal yang dipakai medis—yakni sekitar dua kali lipat dari waktu lima menit yang biasanya digunakan untuk menentukan kematian. Jantung Charlotte dikatakan berhenti selama 11 menit.


Baca juga :

Selama periode tersebut, Charlotte merasakan dirinya melayang di atas tubuhnya sendiri, melihat tubuhnya yang tak bernyawa sementara tim dokter berusaha menghidupkannya kembali.

"Saya mencium aroma bunga yang sangat indah, aroma paling harum yang pernah saya rasakan. Kemudian saya mendengar musik," kenangnya. "Ketika saya membuka mata, saya tahu saya berada di surga."

Ia juga mengatakan bahwa ia sempat melihat orang tuanya dan saudara perempuannya. Bahkan, ia bertemu sejenak dengan anaknya yang gugur saat ia masih hamil lima bulan. Namun, tak lama setelah itu, Charlotte mengaku merasakan suasana mencekam dan hanya melihat kegelapan.

"Tuhan membawa saya ke tepi Neraka," ujarnya.

Tak lama kemudian, ia merasa dirinya 'ditarik kembali ke tubuhnya', sementara Danny melihat mata Charlotte mulai bergerak. Setelah pulih sepenuhnya, Charlotte akhirnya diperbolehkan pulang dari rumah sakit setelah dua minggu.

Penelitian Para Ilmuwan Tentang Mati Suri

Pengalaman nyaris meninggal atau mati suri adalah fenomena yang semakin banyak diteliti oleh para ilmuwan. Salah satu tokoh penting dalam penelitian ini adalah Dr. Sam Parnia, seorang dokter perawatan intensif di NYU Langone yang telah mempelajari fenomena ini selama beberapa dekade. Jutaan orang di seluruh dunia melaporkan mengalami mati suri, memberikan kesaksian yang mengungkap sisi lain dari kehidupan dan kematian.

Dr. Parnia mengungkapkan bahwa pengalaman nyaris meninggal banyak dilaporkan oleh pasien yang mengalami serangan jantung dan berhasil dihidupkan kembali melalui resusitasi atau CPR. Dalam penelitian terbarunya, Parnia berupaya menggali konsep "kesadaran tersembunyi" pada pasien mati suri dengan mengukur aktivitas listrik di otak saat jantung dan pernapasan berhenti.

“Banyak pasien melaporkan peningkatan kesadaran dan kejernihan pikiran saat kami mencoba menyelamatkan mereka,” jelas Parnia. Ia menyatakan bahwa beberapa pasien merasa seperti terlepas dari tubuh, dapat melihat dan mendengar dokter serta perawat di sekitar mereka. Bahkan, mereka mampu menggambarkan tindakan medis yang dilakukan dalam perspektif 360 derajat yang sulit dijelaskan.

Pengalaman Keluar dari Tubuh dan Kehidupan yang Tergambar

Selain fenomena keluar dari tubuh, banyak pasien yang mengalami mati suri juga melaporkan melihat rangkaian hidup mereka, termasuk perasaan, pikiran, dan pengalaman yang pernah dialami. Tak jarang mereka juga merasakan kehadiran sosok misterius selama kondisi tersebut berlangsung, yang kerap kali disebut sebagai pengalaman spiritual atau transendental.

Penelitian Dr. Parnia dan timnya dilakukan di 25 rumah sakit di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan Bulgaria. Selama prosedur CPR, perangkat khusus dipasang untuk mengukur kadar oksigen serta aktivitas listrik di otak pasien.

Penemuan Lonjakan Aktivitas Listrik Otak

Hasil penelitian ini menunjukkan temuan menarik: tim peneliti menemukan adanya lonjakan aktivitas listrik di otak hingga satu jam setelah CPR dilakukan. Aktivitas ini mencakup gelombang otak yang mirip dengan aktivitas pada orang yang berbicara atau berkonsentrasi, seperti gelombang gamma, delta, theta, alpha, dan beta.

Dari 567 pasien yang diteliti, 53 di antaranya berhasil selamat setelah resusitasi. Dari mereka yang selamat, 28 orang diwawancarai, dan 11 di antaranya melaporkan kesadaran selama proses CPR. Selain itu, enam pasien melaporkan mengalami pengalaman mati suri, yang mencakup gambaran hidup, perasaan, hingga sosok misterius.

Kesimpulan dan Pentingnya Studi tentang Pengalaman Nyaris Meninggal

Berdasarkan temuan ini, Dr. Parnia menyimpulkan bahwa pengalaman nyaris meninggal bukanlah sekadar tipuan otak yang sekarat. “Pengalaman ini benar-benar nyata dan terjadi bersamaan dengan momen kematian,” jelasnya. Studi ini menantang pandangan tradisional bahwa fenomena tersebut hanyalah efek dari otak yang sekarat, dan menegaskan adanya penanda tertentu di otak yang mencerminkan pengalaman mati suri.

Penelitian ini menambah wawasan baru mengenai pengalaman kematian dan potensi adanya kesadaran yang bertahan setelah kematian klinis. Temuan ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam fenomena mati suri, yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri.





HUSNUL KHOTIMAH

Penghabisan yang baik. Ketika mati disaat orang tersebut berperilaku yang baik.

NGANYEP

Puasa ini adalah puasa yang hanya memperbolehkan memakan yang tidak ada rasanya. Hampir sama dengan Mutih , perbedaanya makanannya lebih beragam asal dengan ketentuan tidak mempunyai rasa.




RAMALAN


Grup Telegram Dunia Gaib

belajar metafisika