Rabu Pon, 27 November 2024
Jumlah hutangku melebihi dari kemampuanku sebagai pedagang kaki lima. Penghasilanku berjualan di emperan toko Tegalsari jakarta barat hanya 80rb/hari. Uang sejumlah itu hanya cukup untuk makan sehari-hari sementara hutangku sudah melebihi 400 juta. Bagaimana caranya aku dapat membayar hutang sebanyak itu? sementara yang datang menagih ke rumah silih berganti bahkan ada yang datang hingga ke tempat dagangku.
Pada saat aku mencurahkan perasaan bingungku kepada seorang pembeli langgananku, Ustad.Mutholib, pria umur 45 tahun itu menganjurkan agar aku melakukan pesugihan di Jawa Timur. Menjalani ritual gaib ginaib untuk cepat dapat uang banyak. Dengan jalan pintas di Hutan Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur atau Ogan Komering ilir, Sumatera selatan. "Dijamin kau akan mampu membayar hutang piutangmu yang besar itu bahkan akan mendapatkan kelebihannya yang banyak," kata Bp Mutholib, di lapak kaki lima tempatku berjuaian alat-alat rumah tangga.
Omongan Mutholib itu menjadi obsesiku. Aku pikirkan masukannya dan terus mengiang di dalam otakku. Maka itu, pada maiam harinya, sebelum aku tidur, aku ajak istriku Marfuah Hayati untuk bicara. Sementara dua anak kami, Risma dan Atika sudah pulas di kamar sebelah.
"Ma, sebenarnya tiga hari lalu aku bertemu Ustad Mutholib, pelangganku. Dia bilang, jika aku mau melunasi hutan piutang Rp 400 juta, sebaiknya aku melakukan ritual pesugihan. Dia kenal dengan beberapa guru mistik pesugihan di Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur," kataku, kepada Marfuah Hayati, yang matanya tiba-tiba terbuka lalu duduk dan kami pun berdua duduk di pinggir ranjang.
”Maksud Papa, Papa mau melakukan pesugihan supaya dapat membayar hutang piutang kita yang banyak itu?" tanya Marfuah Hayati, sembari membetulkan rambutnya yang terurai panjang. “lya Ma, pikirku enggak ada jalan lain selain aku pergi ke tempat pesugihan agar hutang kita semuanya terbayar," desisku.
"Masak ustad yang islamis menganjurkan orang melakukan pesugihan Pa? Pesugihan itu kan perbuatan dosa. Ustad Mutholib itu berati ustad yang enggak benar. Kaiau memang bisa dapat uang banyak dari pesugihan, mengapa dia sendiri tidak melakukannya? Dia bisa kaya, tidak miskin seprti sekarang. Hanya mengharap honor dari mengajar mengaji?" kata istriku, agak keras.
Tapi Ma, dia cerita banyak rumah mewah, banyak orang kaya raya di Jakarta Barat yang dia tahu mendapatkan kekayaan dari hasil pesugihan. Dia kaslh contoh beberapa nama orang, beberapa rumah mewah dengan mobil puluhan di garasi, semuanya dari hasil pesugihan," tuturku, meyakinkan istriku yang tidak pernah yakin akan pesugihan itu.
"Bohong Pa, mana mungkin orang-orang kaya raya itu dapat kekayaannya dari pesugihan. Mereka memang pekerja keras, pengusaha dan pekerja perusahaan besar, dapat gaji besar, dapat penghasilan besar hingga mereka bisa kaya raya. Bukan dari jin-jin di lapangan pesugihan," bantah istriku ngotot.
”Jadi Mama tidak setuju aku berangkat ke tempat pesugihan dan meninggalkan pekerjaan sebagai pedagang alat-alat dapur di kaki lima Tegalsari?" bujukku. "Tidak Pa, tidak setuju. Jika Papa nekad mau berangkat, sebaiknya kita berpisah saja. Biarlah aku besarkan anak-anak kita dan Papa pergiiah ke tempat pesugihan di mana Papa yakin akan berhasil. Pesugihan yang baik adalah dengan berdoa, baca amalan-amalan, banyak ibadah kepada Allah Pa, bukan kepada setan iblls di tempat pesugihan. Apalagi dengan tumbal nyawa anak-anak kita. Tidak Pa, tidak, amit-amit," sangkal istriku, sangat keras dan membuat aku takut.
Bagiku, walau aku hidup miskin, istri dan anak-anakku adalah kebahaglaanku. Mereka adalah segala-galanya bagiku. "Tapi, bagaimana dengan utang kita yang menumpuk Ma, sementara penagih hutang, debt collector terus berdatangan mengancam, hingga sepeda motor, televisi dan kulkas kita disita mereka? Apalagi yang akan mereka sita setelah ini?" bujukku.
"Tidak Pa, pokoknya tidak dengan pesugihan. Kita harus berdoa dan terus berdoa kepada Allah dan ikhtiar," ungkap Marfuah Hayati, sambil merebahkan dirinya di kasur dan istigfar. Betulang kali istriku istlgfar dan meminta aku untuk istigfar. Kami berduapun terus istlgfar dan zikir hingga kami teltidur berdua maiam itu.
Saat aku terbangun pukul 02.45 WIB, tanggal 26 Februari 2010, aku sembahyang tahajut. Dengan khusyu aku berserah dirl kepada Allah Azza Wajalla, berdoa, meminta dan memohon pertolongan Allah agar kami keluar dari kesulitan hutang piutang itu. Hingga Waktu azan subuh, aku berhenti berzikir dan doa, laiu sholat subuh dan zikir lagi. Tertidur pulas dan terbangun pukul, 07.45 WIB, saat sitriku mengajakku sarapan pagi di ruang depan sementara dua anakku yang duduk di kelas dua dan kelas satu SD Negeri 3241, sudah berangkat, diantarkan oleh istriku. Kebetulan sekolahan mereka tidak jauh dari rumah kami di Duri Kosambi, perbatasan Jakarta Barat dengan Kota Tangerang, Banten.
Pesugihan untuk menjadi kaya raya itu memang ada. Ustad Mutholib membeberkan fakta beberapa orang kaya raya karena pesugihan. Di contohkannya,ada seorang pemulung besi tua, yang mendadak kaya raya setelah pulang pesugihan di Ogan Komering ilir, Sumatera selatan. Di hutan Ranggalawa, dia mendapatkan jin Soge Agung, dan Jin itulah yang mendatangkan uang satu drum setiap bulan di kamar rumahnya yang gelap gulita.
Ini fakta dan realita, Aku mengintip Marwan Sudirman, mantan pemulung besi yang menjadi manusia terkaya di daerah Banten. Rumahnya seperti kapal induk dengan bangunan tiang ala Paseo de Garcia, Spanyol, dengan tiang-tiang besar raksasa di rumahnya yang tiga lantai. Di garasinya ada sepuluh mobil mewah. Ada lambhorgini, ferrari, jaguar, mercy, BMW dan jeep Rubicon berharga miIyaran.
Sementara itu, Marwan tidak punya perusahaan dan tidak punya pekerjaan apa-apa, selain mengumpulkan besi tua untuk dijual ke Krakau Steel, besi daur ulang di Cilegon, Banten. Pembantunya yang pernah dipecat dari situ bercerita, bahwa di lantai tiga rumah Marwan, ada kamar gelap yang terkunci rapat dan tidak boleh dimasuki oleh siapapun selain Marwan. Di situ ada drum uang yang didatangkan oleh Raja Jin Soge Agung. Tidak tahu, asal uang itu dari mana, yang jelas setiap kosong setelah diambil, diisi lagi pada setiap malam jumat kliwon setiap bulan.
Sebenarnya aku sangat tertarik untuk melakukan pesugihan seperti yang dilakukan oleh Marwan sudirman. Tetapi karena istriku tidak setuju, bahkan saking tidak setujunya hingga dia mengancam bercerai, maka aku tidak berani melakukannya. Pikirku, aku harus prihatin bersamanya dan berharap usaha membesar, agar dapat membayar hutang.
Setelah prihatin dengan hidup apa adanya sebagai pedagang kaki lima, pada hari Kamis Kliwon, 23 Desember 2010 aku diusir oleh Kamtib jakarta barat dan lari tunggang langgang hingga masuk got di depan rumah Haji Nurohman, Direktur utama PT. Sonny Wijaya Corp, eksploitasi minyak bumi di kalimantan timur.
Ketika aku terjatuh, Pak Dirut itu turun dari mobil bersama sopirnya membantu aku yang tercebur kotor dari got. Pak haji Nurohman menyuruh aku mandi mandi di kamar mandinya di tamannya dan di diberinya aku baju katun dan celana jean miliknya yang masih bagus. Pak haji merasa prihatin dan kasihan kepadaku. Dia peduli dengan orang susah dan orang miskin seperti aku.
Dari situilah Pak Nurohman bertanya banyak hal kepadaku, hingga aku menceritakan kehidupanku apa adanya. Bersama istrinya dia ke rumahku yang kumuh di duri kosambi dengan mobil mewahnya. Dia bersama istri dan anaknya perempuan yang ducluk dibangku SD, seumuran dengan Atika, anakku. Mereka membawakan pakaian; makanan yang banyak dan yang menggejutkan, Pak Nurohman membayarkan semua utangku yang berjumlah Rp 400juta. Uang yang disediakan itu, bukan diberi cuma-Cuma oleh pak Direktur Utama, tapi aku diajaknya ke Sangasanga dan Anggan di Kalimantan Timur untguk bekerja denganya.
Istriku membolehkan dan uang gajiku dimasukkan ke dalam rekening Bank BCA yang baru dibukakan oleh Pak Nurrohman. Sementara insentif, diberikan langsung secara cash di lapangan, di lokasi pekerjaanku sebagai pekerja ladang minyak bumi di Anggana Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.
Alhamduliliah, Allah telah mengirim Pak Nurohman kepada kami, orang yang begitu baik dan berhati mulia, membantu kami keluar dari semua kesulitan ini. Semua ini terjadi karena Allah mengasihi dan menyayangi kita Pa. Doa kita didengar oleh-Nya dan dikabulkannya doa kita sebagai doa yang mustajab," lirih istriku, berurai air mata setelah aku dinaikkan pangkat oleh Pak Nurahoman, setelah aku diketahuinya punya ketajaman indera ke enam untuk mendeteksi deposit minyak dan gas selama aku bekerja untuknya.
Aku tidak tahu mengapa aku mendapatkan kemampuan supramistika mendeteksi ladang minyak dan akurat serta tepat. Maka itu,Pak Nurohman mengangkat aku sebagai wakil drektur utama setelah perusahaannya sukses sebagai perusahaan ekploltasi dan eksplorasi minyak dan gas di Kalimantan Timur. Bahkan anakku dimasukkan dalam salah satu jajaran komisaris ketika Pak Nurohman diangkat pula sebagai presiden komisaris perusahaan Off Shore asing, PT. Westernis Age Corporasion, yang joint venture antara Indonesia-Ameirika di Papua.
Alhamdulilah, kini aku punya rumah bagus dan beberapa mobil mewah seperti kebanyakan konglomerat negeri ini. Aku tidak pernah, lupa tentang kuasa dan kasih sayang Allah Azza Wajaiia kepada kami, melalui tangan bijaksana Pak Nurohman yang membawa perusahan drastis nasib kami dari rumah gubuk ke istana mewah di Jakarta dan Anggana di Kalimantan Timur.
Kami sekeluarga yakin, bahwa kekuatan doa masih ada dan dengan kekuatan dan keseriusan doa, maka sesuatu yang mustahil pun, akan menjadi nyata. Bi Allah sudah mentakdirkan, Allah sudah menentukan, tidak ada yang tidak mungkin di kolong langit ini. Allah tidak akan merubah nasib seseorang jika orang itu sendiri tidak mau merubah nasibnya. Hinggi kini kami rutin menginfakan 20% penghasilan kami untuk kaum dhuafa karena sedekahlah yang dapat menjaga seseorang dari takdir yang kurang baik.