Rabu Pon, 27 November 2024
Kita bisa mengucapkan suatu affirmasi atau sugesti kepada seseorang dalam kondisi sadar tanpa apapun, tetapi apabila kita mengucapkan sugesti yang sama dalam kondisi hipnosis, maka hasilnya sangat luar biasa. Jadi sebenarnya bagaimana cara kerja ilmu hipnotis ?
Dalam ilmu hipnotis, pikiran manusia diibaratkan seperti bawang yang berlapis-lapis. Manusia mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara simultan dan saling memengaruhi, yaitu plkiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar/conscious mind adalah proses mental yang Anda sadari dan bisa Anda kendalikan. Pikiran bawah sadar/subconscious mind adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis sehingga Anda tidak menyadarinya.
Besarnya pengaruh pikiran sadar terhadap seluruh aspek kehidupan seseorang, misalnya sikap, kepribadian, perilaku, kebiasaan, cara pikir, dan kondisi mental seseorang hanya 12%. Sedangkan besarnya pengaruh pikiran bawah sadar adalah 88%. Untuk mudahnya kita bultkan menjadi 10% dan 90%. Dari sini dapat kita ketahui bahwa pikiran bawah sadar mengendalikan diri kita 9 kali lebih kuat dibandingkan pikiran sadar.
Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisis data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara. Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar daripada pikiran sadar mempunyai fungsi yang jauh lebih kompleks. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah sadar.
Untuk bisa melakukan hipnotis pada seseorang, kita harus bisa menembus pertahanan otaknya yang disebut "critical factor". Critical Factor adalah bagian dari pikiran yang selalu menganalisis segala informasi yang masuk dan menentukan tindakan rasional seseorang. Critical Factor ini melindungi pikiran bawah sadar dari ide, informasi, sugesti atau bentuk pikiran lain yang bisa mengubah program pikiran yang sudah tertanam di bawah sadar. Ketika kita dalam kondisi sadar seperti sekarang ini, Critical Factor akan menghalangi affirrnasi atau sugesti yang ingin kita tanamkan ke pikiran bawah sadar. Sugesti yang diucapkan dalam kondisi sadar terhalang oleh critical factor, sehingga efeknya sangat kecil bahkan tidak ada sama sekali.
Saat praktisi hipnoterap menghipnotis seseorang, yang terjadi adalah praktisi tersebut mem-by-pass critical factor orang tersebut dan langsung berkomunikasi dengan alam bawah sadarnya. Mem-by-pass ini dilakukan dengan tehnik yang disebut "induksi". Induksi bisa dilakukan dengan membuat pikiran sadar seseorang menjadi sibuk, lengah, bosan, bingung atau lelah sehingga pintu gerbang menuju pikiran bawah sadar yaitu critical factor menjadi terbuka atau tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya. Dikarenakan critical factor terbuka atau pengawasannya lemah maka sugesti akan langsung menjangkau pikiran bawah sadar.
Critical Factor menjadi tidak aktif ketika seseorang dalam kondisi trans hipnotis. Maka dari itu, semua sugesti -selama tidak bertentangan dengan sistem kepercayaan dan nilai-nilai dasar yang dianut seseorang- akan diterima oleh pikiran bawah sadar sebagai kebenaran, kemudian disimpan sebagai program pikiran. Program pikiran yang sudah ditanamkan melalui sugesti dalam kondisi hipnosis, akan menjadi pemicu perubahan yang seketika dan permanen.