Rabu Pon, 27 November 2024
Rumah mewah tipe 115 kawasan elit di Kota Metropolitan itu terlihat sepi. Dari suasananya, orang pasti tahu kalau rumah itu kosong, tak berpenghuni. Lampu taman dan teras, tidak pernah menyala. Rumput di tanan pun dibiarkan tumbuh tak terpelihara. Keadaan ini sudah terjadi sejak suatu peristiwa berdarah terjadi di rumah itu, belasan tahun lalu. Untuk membuang aib, lewat beberapa kerabat dekat, si pemilik rumah berusaha menjual rumahnya. Namun hingga beberapa tahun tak seorang pun berminat dengan rumah mewahnya tersebut. Padahal berbagai cara, termasuk pemberian harga yang sangat miring, sudah dilakukan. “Rumah angker yang sial. Tidak baik untuk ditempati,” kata orang-orang mengomentari tidak lakunya rumah itu dijual.
Benarkah rumah seperti itu adalah rumah sial seperti yang dikatakan orang? Tidak salah. Hampir semua kepercayaan dan budaya di dunia ini membenarkannya, termasuk ilmu fengshui. Sebagian orang menyebut rumah seperti itu dengan istilah “penjagalan gaib”. Bukan hanya rumah, “penjagalan gaib” juga meliputi semua lokasi atau tempat yang pernah menelan korban jiwa. Termasuk diantaranya rumah sakit, medan perang,lapangan tempat eksekusi mati, tempat kejadian pembunuhan, atau wilayah yang pernah terlanda bencana alam. Tanah pemakaman juga termasuk. Bahkan tempat-tempat ibadah asal pernah menelan korban jiwa, apapun penyebabnya, termasuk dalam lokasi bangunan “penjagalan gaib”.
Di tempat-tempat itu, biasanya akan muncul hal-hal aneh, penampakan mahluk halus dan kejadian tidak masuk akal lainnya. Contohnya adalah cerita-cerita yang bukan berdasar isapan jempol belaka seperti Si Manis Jembatan Ancol atau arwah-arwah yang sering menampakkan diri dl lokasi bekas kebakaran akibat kerusuhan Mei 1998 di jakarta.
Gedung bioskop, lembah-lembah di pegunungan, candi-candi kuno, atau rumah-rumah tua, juga menjadi Iokasi “penjagalan gaib”, meski tempat-tempat itu tidak pernah memakan korban. Tempat seperti ini mengandung energi bumi berkadar negatif tinggi, kesukaan roh-roh gentayangan berkumpul. Bila ada yang tinggal di tempat itu, atau di atas lokasi tanah “penjagalan gaib” didirikan rumah, biasanya penghuninya akan selalu merasa tidak tentram, sakit-sakitan, dan apapun usaha yang dilakukan menemui kehancuran.
Menurut Suhu Yusuf Bingo Tanuwijaya, pakar fengshui dari Surabaya, keadaan seperti ini disebabkan oleh hawajahat atau ‘hwan tick‘. Hawa jahat ini berasal dari orang yang meninggal atau dikuburkan di tempat itu. “Hawa jahat ini akan mempengaruhi kehidupan penghuni rumah. Namun besar kecil pengaruhnya, tergantung tingkat keimanan penghuni rumah itu sendiri,” jelas Suhu Bingo.
Benda-benda dari Iokasi 'penjagalan gaib‘ pun bisa membawa hawa jahat bila dipindahkan ke dalam rumah “sehat”. Misalnya lantai keramik atau kayu-kayu kusen bekas rumah sakit. Bila ini terjadi,menurut Suhu Bingo, besar kemungkinan penghuni rumah akan selalu ditimpa musibah. Seorang kenalan, karena tertarik melihat keramik dan marmer bekas sebuah rumah sakit, membeii keramik-keramik dan marmer itu untuk lantai rumahnya. Akhirnya, kehidupan rumah-tangganya yang semula baik-baik berubah menjadi tak karu-karuan,” ujar Suhu Bingo.
D Sebuah rumah bisa mengandung ‘hwan tiok‘ juga karena penghuninya menyimpan barang-barang kuno atau benda antik seperti guci, tempat tidur, meja, kursi, benda pusaka, dan lain-lain. Benda-benda ini bisa menjadi sarana terjadinya transfer energi, biasanya energi-energi itu ada yang baik dan sebaliknya. Bila memiliki benda seperti itu seyogyanya dibersihkan dulu dan selanjutnya di rawat dengan baik secara berkala.
Selain sebab-sebab di atas, menurut Suhu Bingo, pada dasarnya sebidang tanah sudah mempunyai sifat dan pengaruhnya sendiri-sendiri, tergantung jenis dan kandungan apa yang ada di dalamnya. Dalam hal ini, tanah dibagi menjadi 5 jenis; tanah putih, tanah merah, tanah hitam, tanah hijau, dan tanah kuning.
Tanah putih yang mengandung kapur bisa menyebabkan penyakit batuk. Tanah hijau yang mengandung lumut dan dihuni oleh berbagai jenis cacing, bisa menyebabkan busung air dan penyakit kaki bengkak, juga paru-paru basah. “Tanah hitam yang paling jahat. Karena mempunyai sifat selalu mengundang hawa jahat seperti santet dan guna-guna lain,” jelas Suhu yang telah menghasilkan puluhan buku ramalan shio ini. Tanah kuning dan merah sendiri tak ada masalah, baik, tidak membawa pengaruh apapun. Tingkat keimanan seseorang memang menentukan besar kecilnya pengaruh “penjagalan gaib”. Namun bila tetap ingin menghuni rumah yang mengandung ‘hwan tiok' ini, usaha untuk menetralisirnya perlu dilakukan.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa lokasi “penjagalan gaib” yang pernah merenggut korban, agar kekuatan jahatnya hilang, tanah di tempat tersebut digali dan dibuang setebal 50 sentimeter. Kemudian diganti dengan tanah yang bersih, bukan berasal dari tanah yang mengandung hawa sejenis. Namun pendapat ini ditolak oleh Suhu Bingo. Menurut Suhu Bingo, jasad atau energi yang keluar dari tubuh orang mati akan menyatu dengan tanah. Jadi, meski digali dan diuruk dengan yang baru, pengaruhnya tidak akan hilang. Bila ada suatu daerah terkena musibah, tsunami misalnya, jasad yang meninggal akan menyatu dengan tanah,” jelas Suhu Bingo. Cara yang lebih gampang namun berdaya tangkal lebih kuat, tutur Suhu Bingo, adalah menyiram atau menaburi tempat tersebut dengan garam dan ketumbar. “Dan yang paling penting, harus dilakukan selamatan atau ciswak menurut keyakinan agamanya masing-masing,” pungkas suhu Bingo.